Kita sering menjumpai CAPTCHA ketika
melakukan registrasi di Website. Diakhir registrasi biasanya kita
diminta untuk memasukkan kata atau angka dari sebuah gambar, dimana
kata-katanya bentuk tulisan acak, bergelombang, bahkan samar-samar. Ada
juga yang meminta kita meng-click gambar-gambar yang memiliki
kesamaan, atau menuliskan yang kita dengar dan beberapa metode lainnya.
Proses itu sengaja diadakan untuk melengkapi pendaftaran sebagai
pembuktian bahwa yang mendaftar adalah manusia.
Tulisan bergelombang dan acak yang Anda
temui di akhir registrasi dikenal dengan nama CAPTCHA. CAPTCHA merupakan
akronim dari “Completely Automated Public Turing test to tell
Computers and Humans Apart.”
Untuk membedakan Komputer dan Manusia? Yes! Karena yang berselancar di internet tidak hanya manusia, ada banyak sekali computer dengan Automated software yang running di internet. Contoh yang sering kita temui adalah search engine. Ketika kita mencari sesuatu di google search, ada banyak computer, software dan sistem milik google yang bekerja otomatis mencari informasi yang Anda cari sesuai algoritma yang telah diprogramkan oleh team google.
Namun sayangnya, search engine bukan
satu-satunya automated system yang bekerja secara otomatis di internet.
Orang telah banyak meciptakan software-software atau aplikasi otomatis
(disebut “bot”) lainnya dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Ada
yang baik dan ada juga yang buruk tentunya.
Jika search engine sangat terasa dampak
baiknya untuk kita. Ada banyak bot-bot di internet yang berdampak buruk.
Seperti mencuri alamat email, menyebarkan virus, mencuri data, dan
bahkan melakukan fake registration. Dan masih banyak lagi
kemungkinan-kemungkinan jenis bot yang bisa diciptakan dengan
dampak-dampak yang lebih buruk.
Untuk melawan para bot, CAPTCHA pertama
diciptakan pada tahun1997 oleh Mark D. Lillibridge, Martin Abadi,
Krishna Bharat, dan Andrei Z. Broder. Idenya, CAPTCHA meminta user untuk
melakukan tugas yang hanya bisa dilakukan oleh manusia nyata. Misalnya,
CAPTCHA dengan metode mengetik ulang tulisan pada gambar, gambarnya
tersebut tidak dapat dilihat oleh bot, sehingga harus diketikkan secara
manual. Namun demikian, para pencipta bot tidak berhenti sampai di situ,
mereka terus mengembangkan teknologinya salah satunya optical character
recognition (OCR) yang memungkinkan bot memecahkan CAPTCHA sesekali.
Untuk itu, pembuat CAPTCHA terus memperkuat pertahanan dari para bot,
sampai sekarang sudah banyak jenis CAPTCHA yang bisa kita temui dengan
algoritma yang dinamis dan lebih kuat.
Hingga saat ini CAPTCHA dapat kita jumpai
di lebih dari 3.5juta website di seluruh dunia. Dan setiap harinya
rata-rata manusia memecahkan CAPTCHA lebih dari 300juta kali.
Source : wonderopolis
Thanks for finally talking about > %blog_title% < Loved it! yahoo mail sign in
ReplyDelete